LEKAKI SHOLEH DAN TUKANG KEBUN
Lelaki Shaleh dan Wanita Cacat
Note : Cerita ini saya adaptasi dari sebuah kisah pada jaman Nabi-nabi
dahulu. Hanya saja ada beberapa kata yang sedikit saya perbaiki dan saya
ubah.
Pada suatu hari,
ada seorang lelaki shaleh yang bernama HELMI sedang bepergian kekota MEDAN dengan berjalan kaki. Tiba-tiba ia melihat sebuah Apel yang
jatuh diluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Karena rasa lapar dan haus
yang menggoda, tanpa berpikir panjang lagi HELMI pun memakan Apel
tersebut.
Namun, baru setengahnya Apel itu dimakan, HELMI
teringat bahwa Apel tersebut bukanlah miliknya, Dan HELMI belum
meminta izin dari pemiliknya. Maka dari itu HELMI pun masuk kekebun
tadi dan menemukan seorang lelaki tua didalam nya.
" Assalamu'alaikum... Ajusshi ! " Seru HELMI memberi salam kepada orang tersebut. Lelaki tua itu menoleh.
" Oh.. Wa'alaikumsalam.. Ada apa anak muda? Ada yang bisa saya bantu? " Tanya lelaki tua tersebut. HELMI tersenyum ramah.
" Ah.. Begini Ajusshi, ketika sedang berjalan tadi, saya melihat buah
Apel ini terjatuh diluar pagar kebun ini. " Ucap HELMI sambil
menunjukkan setengah Apel yang ia makan tadi.
" Jasi? " Tanya lelaki itu.
" jadi, karena rasa lapar dan haus saya yang tidak bisa ditahan lagi,
saya memakan apel ini. Dan baru setengahnya saya memakan apel ini,
barulah saya teringat jika saya belum meminta izin. Maka dari itu saya
mendatangi ajusshi kesini untuk memberikan saya izin dan mengikhlaskan
apa yang telah saya makan ini. " Jelas HELMI .
" Oh.. Maaf
anak muda. Saya hanyalah penjaga kebun ini dan bukan nya pemilik kebun
ini. jika kau mau menemui pemilik kebun ini, akan membutuhkan waktu
sehari semalam menuju rumah nya. " Jawab lelaki tua itu. HELMI nampak
berpikir.
" Tidak apa-apa, saya akan menemui meskipun rumah
nya jauh. Saya telah memakan buah milik nya dengan tidak halal. Bukankah
Rasulullah saw. telah mengingatkan kita dengan sabdanya, ' Siapa yang
tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka neraka lebih layak untuk nya.' "
Ucap HELMI bersikukuh untuk tetap menemui pemilik kebun itu.
=== SKIP ===
HELMI pun pergi kerumah pemilik kebun tersebut dengan menempuh masa
sehari semalam. Sesampai nya dirumah pemilik kebun tersebut HELMI pun
mengetuk pintu dan memberi salam . Pemilik itu pun keluar.
"
Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur memakan setengah dari buah
apel milik tuan yang jatuh keliar pagar kebun tuan. Karena itu maukah
tuan menghalalkan apa yang sudah saya makan? " tutur HELMI dengan
sopan. Lelaki pemilik kebun itu mengamati HELMI dengan cermat.
" Tidak, saya tidak akan menghalalkan buah itu kecuali dengan satu syarat. " Ujar lelaki pemilik kebun itu.
" apa syarat nya tuan? " Tanya HELMI sedikit takut.
" Syaratnya adalah kau harus mengawini putriku ! " jawab lelaki itu. HELMI menaikkan sebelah alis nya karena tidak mengerti dengan maksud
lelaki itu.
" Apakah hanya karena makan buah apelmu yang jatuh diluar pagar, aku harus mengawini putrimu? " tanya HELMI tidak percaya.
" Sebelum menikah kau harus mengetahui kekurangan putriku, ia seorang
bisu, buta, tuli, juga lumpuh. Selain syarat itu aku tidak bisa
menghalalkan apa yang telah kau makan. " Ucap lelaki itu menambahkan dan
tidak menggubris apa yang ditanya oleh HELMI tadi. HELMI sangat
terkejut dengan penjelasan pemilik kebun itu. Ia masih tidak paham
kenapa hanya gara-gara memakan Apel yang jatuh diluar pagar harus
dibayar dengan perkawinan.
" Aku menerima syarat itu, karena
aku telah bertekad untuk bertransaksi dengan allah swt. . Insya allah,
aku akan menunaikan hak-haknya dan kewajibanku kepadanya. semoga allah
meridhaiku. " Jawab HELMI dengan mantap. Pemilik kebun itu tersenyum.
Maka pernikahan pun dilaksanakan dengan cara tertutup. Setelah usai
pernikahan, ketika akan memasuki kamar istrinya HELMI berniat tetap
akan memberi salam, walaupun istrinya tuli dan bisu.
"
Assalamu'alaikum. " Ucap HELMI memberi salam. Dan tiidak disangka
istrinya yang dikatakan bisu dan tuli itu dapat menjawab salam nya
dengan baik. Bahkan ketika HELMI mendekatinya,istrinya telah
menyambutnya, mendekatinya, dan mengulurkan tangan nya untu menyalami
nya.HELMI menatap istrinya dengan rasa terkejut dan keheranan.
' ayahnya berkata bahwa ia buta, tuli, bisu, dan lumpuh. Tetapi
ternyata ia bisa menjawab salamku, ia bisa menyambut kedatanganku, dan
bisa memberikanku tangan nya untuk menyalamiku. ' Gumam HELMI didalam
hati. HELMI pun mulai duduk deitepi ranjang tempat tidur mereka,
dengan mata yang masih menatap sang istri penuh keheranan.
"
Ayahmu mengatakan bahwa kau buta LAILI, mengapa? " Tanya HELMI
kepada istrinya yang bernama lengkap NURLAILI itu.LAILI tersenyum dan
ikut duduk disamping HELMI.
" Itu benar, karena aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan allah. " Jawab LAILI. HELMI tersenyum mendengar nya.
" Ayahmu mengatakan bahwa kau tuli LAILI, mengapa? " tanya HELMI lagi.
" Itu benar, karena aku tidak pernah mendengar berita atau cerita yang
tidak diridhai Allah Ta'ala. dan ayahku juga mengatakan aku bisu dan
lumpuh, bukan? " jawab dan tanya LAILI kepada HELMI.HELMI
mengangguk.
" Itu benar, aku dikatakan bisu, karena aku dalam
banyak hal hanya mengunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta'ala
saja. Dan aku dikatakan lumpuh, karena aku tidak pernah melangkahkan
kakiku ketempat-tempat yang menimbulkan murka Allah swt. . " Jelas LAILI
sambil tersenyum. HELMI terkesima dengan jawaban sang istri tadi, dan HELMI juga merasa sangat bangga mendapatkan istri seperti LAILI yang
teramat shalihah ini.
HELMI dan LAILI pun hidup dengan
rukun dan bahagia. Tidak lama setelah itu, mereka dikaruniai seorang
putra yang ilmu nya memancarkan hikmah keseluruh penjuru dunia. M.SULTAN THOHIR itu lah nama anak mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar